Dikisahkan
pada tahun 2020, olahraga tinju telah mengalami perubahan ke arah yang lebih
modern. Dimana, keterbatasan manusia saling beradu di atas ring, mulai
tergantikan oleh teknologi robot yang dikendalikan manusia melalui remote control.Para
robotlah yang bertarung layaknya petinju. Kekerasan nyata tanpa kontrol. Saling
membantai sampai hancur berkeping-keping. Itulah tujuan akhirnya. adegan
pertarungan di real steel. Cerita Film diawali dari kehidupan Charlie Kenton
(Hugh Jackman). Sang legenda tinju yang berjuang dari kesulitan hidup akibat
hutang yang menumpuk karena selalu kalah dalam pertarungan tinju antar robot.
The
Ambush, robot terakhir sisa harapannya, harus kalah pada pertunjukan terakhir
melawan banteng. Memaksanya untuk segera mencari pengganti sekaligus melunasi
hutang-hutang.Kebetulan pada saat bersamaan di pengadilan, pemutusan hakim
perkara hak asuh anak sedang dilaksanakan. Melihat hal itu, Charlie membuat
perjanjian dengan ayah angkat Max, agar membayar 100.000 dollar.Dari situlah
awal petualangan baru dimulai, antara ayah dan anak yang baru bertemu. Saling
berdebat dan merasa paling benar. Charlie lagi-lagi harus menelan kekecewaan.
Noisy Boy, robot baru yang dibeli dari uang perjanjian harus terbantai
habis-habisan di atas ring. real steel sinopsis
Karena
sudah tidak ada peluang untuk memiliki robot baru, Charlie dan Max menuju ke
tempat pembuangan. Karena ketidakhati-hatiannya, Max terjatuh dan beruntung
tersangkut di sebuah rongsokan lengan robot. Sebuah robot yang akan menjadi
tolak balik kehidupan keduanya.Dari sisa onderdil Ambush dan Noisy Boy, dengan
bantuan Bailey seorang teknisi, Robot bernama ATOM dari Generesi kedua keluaran
tahun 2014 berhasil dihidupkan kembali. Meskipun bertubuh kecil, Atom yang
digerakkan berdasarkan respon proteksi dari gerakan Max dan Charlie mampu
menghajar lawan-lawannya yang lebih besar. Akhirnya, taruhan demi taruhan
berhasil dilalui, Atom semakin terkenal di kalangan pertandingan tinju antar
robot.Sampai akhirnya, mereka menuju ke pentas pertandingan tinju bergengsi di
dunia. Sebuah ajang pertarungan antar robot dengan teknologi terbaru di WRB.
Film
ini mengangkat unsur artificial intelligence, dengan menghadirkan robot-robot
yang memiliki kemampuan untuk bertindak seperti manusia, seperti dapat memahami
perintah suara manusia serta dapat meniru gerakan manusia. Porsi keilmuan
mengenai artificial intelligence di film ini tidak terlalu banyak karena hanya
mengambil beberapa major areas of artificial intelligence. Film ini juga memberi
pemahaman lebih mengenai artificial intelligence tentang bagaimana gambaran AI
jika diimplementasikan di dunia nyata.
Tokoh
utama AI dari film ini sendiri adalah ATOM, merupakan robot yang dimiliki oleh Max
yang digunakan untuk melawan robot lain dalam pertandingan tinju. Robot bernama
ATOM ini memiliki kemampuan untuk mengerti bahasa manusia, mengikuti gerakan
yang dilakukan manusia serta melakukan perintah-perintah yang diberikan.
Kecerdasan
yang dimiliki oleh ATOM ataupun robot-robot lainnya dalam film ini dapat sangat
berguna bagi manusia jika digunakan untuk hal-hal yang positif yang dapat
membantu mempermudah pekerjaan manusia. Robot-robot yang ada di film ini
memiliki kemampuan terbatas, yaitu hanya bisa menerima perintah manusia, tidak
memiliki pikiran tersendiri. Robot-robot ini bisa menjadi sangat berbahaya jika
dikendalikan oleh manusia untuk melakukan hal-hal yang negatif, seperti digunakan
untuk tindak kejahatan.
Kisah
dalam film ini sangat mungkin terjadi di masa depan, mengingat sekarang
teknologi pada natural language processing, robotics, serta computer vision
sudah canggih. Jika saya masih hidup di tahun dimana teknologi ini sudah
diterapkan atau sudah digunakan secara luas di masyarakat, saya akan
menggunakan robot tersebut untuk hal yang positif seperti membantu pekerjaan
fisik yang berat.
Movie Synopsis taken from Wikipedia
Artificial Intelligence review by Jeffry Yudhaputra & Adi Suharyadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar